Air dingin memicu respons “fight or flight” ringan: suhu rendah menyebabkan vasokonstriksi perifer—pembuluh darah menyempit untuk menjaga panas inti tubuh. Saat keluar dari air, vasodilatasi terjadi, aliran darah melonjak ke kulit dan otot. Penelitian di Journal of Physiology menunjukkan mandi dingin 3 menit meningkatkan cardiac output hingga 25%, melatih jantung seperti latihan ringan tanpa gerak.
Rutinitas mandi dingin bertahap:
- Minggu 1: Mulai dengan air hangat, akhiri 30 detik dingin di kaki dan tangan.
- Minggu 2: Turunkan suhu secara keseluruhan, fokus dada dan punggung 1 menit.
- Minggu 3+: Mandi penuh 2-3 menit, mulai dari 18°C, turunkan bertahap ke 15°C.
Tarik napas dalam saat air dingin mengenai tubuh—ini mencegah hiperventilasi. Hindari jika punya Raynaud’s disease atau masalah jantung. Dalam 2 minggu, kaki dingin kronis hilang, tangan lebih hangat, dan energi pagi meningkat karena oksigenasi otot lebih baik.

